Sinyal dan Transducer
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Tujuan komunikasi ialah penyampaian informasi ke
tempat tujuan dengan cepat dan tepat. Pada masa kini informasi dapat disampaikan dengan
menggunakan sinyal listrik ataupun cahaya
Ada 3 bentuk dari informasi yaitu :
- Suara
- Data
- Video
Agar
dapat mengirim informasi yang diinginkan, informasi tersebut harus
diubah menjadi sinyal terlebih dahulu. Alat untuk bantu pengubah sinyal
itu disebut Transducer.
Sinyal
Sinyal adalah suatu besaran fisis yang berubah terhadap waktu, ruang,
ataupun dapat berubah terhadap variabel bebas lainnya, yang dimaksud
dengan variabel bebas disini adalah sinyal dapat dikatakan sebagai
sinyal kontinyu (dinyatakan dengan x(n)), sinyal diskrit (dinyatakan dengan x(t)),
dan lain-lain. Ada dua bentuk sinyal yaitu sinyal digital dan sinyal
analog, keduanya telah dijelaskan dalam postingan "Dasar Telekomunikasi"
Sistem Sinyal Digital merupakan
bentuk samping dari sistem analog. digital pada dasarnya di code-kan
dalam bentuk biner atau Hexa. besarnya nilai suatu sistem digital
dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat
mempengaruhi nilai akurasi system digital.
Transducer
Beberapa jenis transducer dapat diklasifikasikan
sesuai dengan prinsip pengubahan energi, sinyal keluaran, atau bidang
pemakaian. Berikut ini menunjukkan klasifikasi transducer berdasarkan prisnsip
kelistrikannya (Sugiharta; 2002: 3).
a.
Transducer pasif
Transducer pasif yaitu transducer yang dapat bekerja
bila mendapat energi tambahan dari luar. Transducer ini tidak dapat
menghasilkan tegangan sendiri tetapi dapat menghasilkan perubahan nilai resistansi,
kapasitansi, atau induktansi apabila mengalami perubahan kondisi sekeliling.
Ada
beberapa jenis transducer pasif yang dapat kita peroleh di pasaran, yaitu
transducer resistif, transducer kapasitif, transduscr induktif, dan transducer
foto.
1.
Transducer resistif
Prinsip kerja dan penerapan transducer berdasarkan
jenisnya ditampilkan pada table berikut ini.
Table
2.1
Prinsip
kerja dan penerapan transducer resistif berdasarkan jenisnya
Jenis
transducer
|
Prinsip
kerja
|
Jenis
penerapan
|
Potensio meter resistif
|
Perubahan positif (karena
gerakan eksternal) menjadi perubahan resistansi potensiometer atau rangkaian
jembatan.
|
Sensor tekanan, posisi
|
Strain Gage
|
Tekanan eksternal mengubah
resistansi penghantaran atau semi konduktor
|
Sensor berat, tekanan,
posisi.
|
RTD
(resistance temperature
detector)
|
Perubahan sushu
mempengaruhi resistansi logam murni yang mempunyai koefisien suhu positif.
|
Sensor suhu
|
Thermistor
|
Perubahan suhu mempengaruhi
resistansi logam teroksidasi yang mempunyai koefisien suhu negatif.
|
Sensor suhu
|
Hygrometer resistif
|
Resistansi elektroda turun
bila kelembapan udara disekelilingnya naik atau bertambah.
|
Sensor kelembapan
|
Psychrometer
|
Perbedaan suhu pada
electrode kering dan electrode basah menghasilkan perubahan tegangan.
|
Sensor kelembapan
|
2.
Transducer kapasitif dan transducer induktif
Prinsip kerja transducer ini adalah mengubah perubahan
besaran nonlistrik menjadi perubahan nilai kapasitansi atau nilai induktif.
Berikut ini disajikan prinsip kerja dan penerapan transducer induktif berdasarkan jenisnya.
Table
2.2
Prinsip
kerja dan penerapan transducer induktif berdasarkan jenisnya
Jenis
transducer
|
Prinsip
kerja
|
Jenis
penerapan
|
Transducer kapasitif
|
Kapasitas antara dua
dielektrik berubah, disebabkan oleh kondisi fisis seperti tinggi cairan,
komposisi larutan, tekanan ketebalan, kepadatan, aliran, dan panjang.
|
Sensor tinggi cairan,
Sensor tekanan, kepadatan ketebalan
|
Transducer induktif LVDT
(Linear variable differensial transformer)
|
Perubahan posisi inti
(cern) menyebabkan timbulnya tegangan pada kumparan skunder.
|
Sensor tekanan, posisi
|
Transducer tekanan
|
Perubahan tekanan fisis
seperti tekanan gas atau cairan menyebabkan perubahan induktansi magnetic.
|
Sensor tekanan
|
Transducer foto dapat mengubah besar arus listrik jika
dikenai cahaya/sinar. Aris listrik inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui
keadaan yang ingin diukur, misalnya gelap terangnya suatu ruangan. Kondisi lain
yang dapat diukur adalah kondisi yang memanfaatkan sinar sebagai bahan
utamanya.
Ada
beberapa jenis transducer foto dan masing-masing mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda. Berikut ini disajikan table jenis-jenis transducer foto, berikut
prinsip kerja dan penerapannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Table
2.3
Prinsip
kerja dan penerapan transducer foto berdasarkan jenisnya
Jenis
transducer
|
Prinsip
kerja
|
Jenis
penerapan
|
Photokonduktif
|
Konduktivitas pada suatu
bahan berubah bila terkena cahaya.
|
|
Photodiode
|
Arus reverse berubah sesuai
intensitas cahaya pada diode tersebut.
|
Sakelar cahaya/sensor
cahaya
|
Phototransistor
|
Intensitas cahaya yang
jatuh pada transistor photo menyebabkan transistor dalam posisi cut off atau
saturasi.
|
Sakelar cahaya
|
Optocopler
|
Mengubah pulsa menjadi
sinar infra merah, sinar infra merah mentriger detector fhoto.
|
Relay, sakelar cahaya.
|
b.
Transducer aktif
Transducer aktif, yaitu transducer yang bekerja tanpa
tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu
sendiri. Transducer ini tidak memerlukan catu daya eksternal. Transducer ini
malah dapat menghasilkan energi lisrik. Berikut disajikan prinsip kerja dan
penerapan transducer aktif berdasarkan jenis-jenisnya.
Table
2.4
Prinsip
kerja dan penerapan transducer aktif berdasarkan jenisnya
Jenis
transducer
|
Prinsip
kerja
|
Jenis
penerapan
|
Thermokopel dan thermofile
|
Energi listrik muncul bila
sambungan dua jenis semikonduktor logam yang berbeda dikenai panas.
|
Sensor suhu, pancaran panas
|
Cell fotovoltaic
|
Energi listrik atau
tegangan muncul bila sebuah hubungan semi konduktor mendapat pancaran sinar.
|
Sensor cahaya, pembangkit
tegangan energi sinar (Solar Cell)
|
Contoh yang umum dari penggunaan transducer dalam kehidupan sehari-hari adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis.
Contoh lain adalah mikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi
sinyal atau energi listrik.
sumber :